About

Sabtu, 08 November 2008

Saya tak bisa terima dan kirim email. Website saya mati, tidak bisa diakses. Itulah dua keluhan paling nyaring terdengar sejak kemarin akibat terputusnya serat optik telekomunikasi dasar laut di Taiwan. Gempa sebesar 7,1 skala Richter itu menganggu pengiriman data dan paket Internet di Indonesia. Maklum saja, semua penyelenggara jasa internet di Indonesia menggunakan sambungan di Taiwan tersebut untuk akses internasional. Pelajaran apa yang bisa kita petik dari musibah ini?

Pertama, bagi situs yang jelas-jelas menyasar ke pasar lokal, hendaknya sejak awal menggunakan hosting atau co-location lokal.

Indonesia sudah memiliki interkoneksi antar penyelenggara jasa internet dengan bandwidth besar, yakni IIX1, IIX2 dan IIX3. Putusnya koneksi internasional tidak mengganggu koneksi internet lokal. Semua portal atau situs lokal yang ditaruh di Indonesia, sejauh yang saya pantau masih bisa diakses dengan baik. Sebaliknya, beberapa situs lokal yang di-host di luar negeri, tak dapat diakses.

Strategi hosting lokal ini amat penting bagi situs/portal yang menyandarkan nasibnya pada trafik lokal. Selama koneksi Internet belum pulih, trafik situs lokal yang d-host di luar negeri dipastikan turun drastis. Hal ini tentu saja akan mengecewakan para pemasang iklan atau member berbayar. Situs e-commerce tentu akan menghadapi masalah yang lebih rumit.

Selain itu, strategi hosting lokal ini juga amat penting bagi perusahaan lokal yang sedang melakukan kampanye online dalam tempo singkat. Untunglah Toyota Rush yang sedang menjalankan strategi viral dalam tempo tiga bulan berada dalam jalur yang benar. Situs viralnya, Unleash Yourself, di-host di Indonesia. Banner iklannya dipasang di portal-portal yang di-host di Indonesia pula, yakni Kompas, SWA.co.id dan Oto.co.id. Coba bayangkan apa yang terjadi jika situs itu tak dapat diakses di saat gencar-gencarnya promosi?

Kedua, miliki email account dalam dan luar negeri.

Mereka yang terbiasa menggunakan email Yahoo!, MSN atau GMail akan merasakan dampak putusnya koneksi ini. Demikian pula mereka yang menempatkan server email perusahaannya di luar negeri. Untuk mengatasi hal-hal semacam ini, biasakan punya email account di dalam dan di luar negeri. Saya perhatikan sudah banyak perorangan yang menerapkan ini. Namun tak sedikit perusahaan baru atau perusahaan yang kurang perhatian mengenai internet yang tak merasa perlu memiliki website akhirnya membuat email account perusahaan di Yahoo!. Bahkan banyak program teve lokal yang memberikan kontak emailnya di Yahoo! atau GMail.

Dengan strategi memiliki email lokal dan internasional, masalah komunikasi via email akibat musibah di atas dapat diatasi.

Banyak rekan - rekan kita (web developer dan web desainer) yang di indonesia yang mendambakan webhosting yang realiable dan bisa diandalkan. Adapun pada umumnya tuntutan mereka adalah mencari layanan webhosting yang baik, bisa dipercaya, serta terjangkau harganya. Tulisan ini saya buat guna mempermudah rekan - rekan sekalian untuk mencari webhosting yang baik tersebut.
Didalam memilih webhosting yang baik, ada beberapa syarat utama yang harus bisa dipenuhi, syarat tersebut adalah :
  1. Dukungan layanan yang baik dan selalu bisa dihubungi.
  2. Dukungan hardware dan jaringan yang baik.

Mengapa kita harus memilih webhosting yang memiliki dukungan layanan yang selalu bisa dihubungi? Hal ini sangat penting karena, misalnya pada suatu ketika anda membutuhkan bantuan guna mensetting sesuatu hal pada situs anda, anda pasti menghubungi dukungan layanan tersebut, walaupun misalnya ada beberapa hal yang bisa dilakukan melalui interface layanan kustomer yang pada umumnya disediakan oleh penyedia webhosting tersebut. Akan tetapi bukankah lebih menyenangkan jika yang menjawab pertanyaan anda adalah jawaban manusiawi?

Dukungan hardware dan jaringan yang baik? Hal ini juga penting, karena dengan dukungan hardware dan jaringan yang baik maka kemungkinan kegagalan pada situs anda akan sangat minim sekali. Adapun pilihan jaringan yang baik adalah yang sesuai dengan target pengunjung situs anda:

  • Jika pada umumnya target pengunjung adalah orang luar gunakanlah webhosting yang memiliki dukungan jaringan yang besar di luar negeri, sedangkan..
  • Jika target pengunjung adalah pengunjung dalam negeri maka usahakanlah anda memilih webhosting yang memiliki dukungan jaringan di IIX, adapun dalam pemilihan jaringan IIX usahakan memilih webhosting yang mempunyai server di dua simpul jaringan IIX, karena jaringan IIX kita sangat unik, terbagi atas 2 bagian, satu bagian telkom dan satu lagi bagian indosat, dan keduanya hingga pada saat ini belum bisa dikonekvitaskan secara langsung.
kami IndoGlobalWeb memberikan yang terbaik yang anda butuhkan, dengan layanan support 24 jam disertai dukungan hardware dan jaringan yang terbaik, kami menyediakan 2 server webhosting terbaik untuk anda, dengan layanan powerfull, 1 server di USA dan 1 server di Indonesia dengan koneksi IIX, silahkan buktikan dengan memanfaatkan jasa yang kami berikan
Untuk mengupload file melalui CPanel silahkan masuk ke:

http://www.domainnameanda.com/cpanel (bila Anda menggunakan domain name sendiri) atau http://subdomainanda.IndoGlobalWeb.com/cpanel (bila Anda menggunakan subdomain IndoGlobalWeb.com)

kemudian klik pada link "File Manager", sebuah jendela browser akan terbuka. dan anda bisa memanfaatkan file manager untuk mengupload atau mengedit serta menghapus file file website anda

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Untuk mengupload file melalui FTP gunakan data berikut:

  • FTP HOST : namadomainanda.com (bila Anda menggunakan domain name sendiri) atau subdomainanda.IndoGlobalWeb.com (bila Anda menggunakan subdomain IndoGlobalWeb.com)
  • FTP USER : (masukan user name anda yang di berikan oleh IndoGlobalWeb)
  • FTP PASSWORD : (masukan password anda yang di berikan oleh IndoGlobalWeb atau password yang anda masukan pada saat melakukan order atau jika anda pernah mengganti password anda melalui cpanel maka masukan password terbaru anda)

Masukkan semua file-file HTML atau PHP anda ke folder "PUBLIC_HTML" atau "WWW" Anda perlu untuk membuat file bernama index.htm, index.html, atau index.php agar saat situs Anda diakses file tersebut yang akan ditampilkan.

Pengertian Dan Pengantar Domain

Ketika suatu saat kita hendak mengakses suatu situs web tertentu, biasanya kita cukup mengetikkan alamat situs web tersebut pada browser, dan dalam beberapa saat, tampilan situs yang kita tuju akan segera terpampang pada layar monitor. Demikian pula saat kita saling berkirim email, yang kita butuhkan hanyalah sebuah alamat email untuk menentukan kemanakah pesan kita akan dilayangkan. Semua kemudahan itu tidak lepas dari peranan domain.

Sebenarnya, apa sih domain itu? Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai pengertian domain, kita perlu sedikit mengetahui tentang bagaimana sebuah host di lingkungan internet diakses. Internet terdiri dari jutaan komputer sebagai host yang tersebar di seluruh dunia yang kesemuanya saling berhubungan melalui suatu bentuk jaringan dengan hirarki tertentu. Host-host tersebut saling berkomunikasi melalui suatu protokol standar yang disebut TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Agar setiap komputer yang membentuk jaringan internet dapat berkomunikasi satu sama lain, maka masing-masing haruslah memiliki alamat tertentu. Alamat ini haruslah unik, jadi, tidak bolah ada dua host yang memiliki alamat yang sama.

Sistem pengalamatan yang digunakan berupa kombinasi 4 deret bilangan antara 0 s/d 255 yang masing-masing dipisahkan oleh tanda titik (.), mulai dari 0.0.0.1 hingga 255.255.255.255. Deretan angka-angka ini dikenal sebagai alamat IP (IP address). Setiap host yang tersambung dalam jaringan internet harus memiliki alamat IP sebagai pengenal agar dapat bekomunikasi dengan host lain dalam jaringan. Pengalamatan berbasis IP ini memungkinkan internet mengalamati lebih dari 4 milyar host. Pada kenyataannya, tidak semua kombinasi alamat IP bisa dipergunakan. Ada beberapa kombinasi khusus yang dicadangkan untuk keperluan tertentu sehingga tidak boleh digunakan untuk keperluan pengalamatan, contohnya adalah IP 127.0.0.1 yang diperlukan untuk menunjuk (lookup) ke host lokal.

Walaupun secara teknis sistem pengalamatan berbasis IP ini cukup handal, tetapi ia masih memiliki kelemahan. Otak manusia umumnya tidak mudah untuk mengingat kombinasi angka dalam jumlah besar. Solusinya adalah mengasosiasikan nomor IP tersebut dalam kombinasi huruf yang membentuk sebuah nama yang mudah diingat. Nah, nama host sebagai pengenal di jaringan internet inilah yang kita sebut sebagai domain, sedangkan sistem pengalamatan berbasis domain dikenal sebagai Domain Name Service (DNS).

Penamaan Domain

Tentu saja untuk menamai sebuah host tidak bisa dilakukan secara sembarangan, Ada aturan-aturan teknis tertentu yang harus dipatuhi agar domain tersebut dapat dipandang sebagai domain yang valid. Pengalamatan berbasis domain menggunakan sistem berjenjang, mulai dari level paling atas (dikenal sebagai TLD, Top Level Domain), hingga jenjang di bawahnya. Ambil contoh situs web ini. Dari nama domainnya dapat dilihat bahwa alamat situs ini (http://dhani.singcat.com) merupakan subdomain dari domain Singcat yang bernaung dibawah TLD .com.

TLD .com (commercial) adalah suatu TLD internasional yang melingkupi host yang menangani aktifitas komersial. Selain itu, dikenal pula TLD .net (network) untuk jaringan, .org (organization) untuk organisasi lain-lain, .edu (educational) untuk lembaga pendidikan, .gov (government) untuk lembaga pemerintahan dan .mil (military) untuk kepentingan militer. Penetapan TLD internasional tersebut berada dalam wewenang ICANN (The Internet Corporation for Assigned Names and Numbers, www.icann.org), sebuah organisasi nirlaba internasional yang khusus menangani hal-hal yang berkaitan dengan alokasi IP di Internet, protokol-protokol yang digunakan, serta manajemen sistem penamaan berbasis domain. Sementara itu, pengelolaan TLD secara administratif merupakan wewenang dari IANA (Internet Assigned Numbers Authority, www.iana.org), yang juga merupakan sebuah organisasi nirlaba yang mengemban fungsi koordinasi global di internet.

Pada mulanya, TLD .com, .net, maupun .org, digunakan sesuai peruntukannnya, namun belakangan karena pemilikan domain dibawah TLD ini bersifat bebas dan menerapkan prosedur yang otomatis, maka peruntukannya cenderung diabaikan. Diantara seluruh TLD internasional tersebut, TLD .com merupakan TLD yang paling laris. Mungkin ini berhubungan dengan demam DotCom yang saat ini sedang melanda dunia sehingga setiap perusahaan akan merasa ketinggalan jaman apabila belum memiliki domain sendiri dibawah TLD .com.

Dewasa ini, pengguna TLD internasional, terutama "trio" .net, .com, dan .org, sudah sangat berjubel. Bagi calon pemilik domain baru, akan sulit sekali untuk menemukan baik kata, maupun singkatan yang belum terpakai. Karenanya ICANN menetapkan beberapa TLD baru, diantaranya .info, .news, .biz, .museum, .coop, .name, dan .aero.

TLD Lokal

Selain TLD internasional, kita juga mengenal TLD lokal yang mencakup suatu negara tertentu (dikenal sebagai Country Code Top Level Domain, ccTLD). Sebagai contoh, ccTLD untuk Inggris adalah .uk, Malaysia .my, dan India .in. Sebuah ccTLD ditetapkan oleh ICANN, namun pengelolaannya diserahkan kepada lembaga yang ditunjuk di negara bersangkutan. Indonesia sendiri memiliki ccTLD .id dan pengelolaannya diserahkan kepada IDNIC (www.idnic.net.id)

Sebagai lembaga otoritas yang mengatur penggunaaan ccTLD Indonesia, IDNIC menetapkan beberapa subdomain bagi ccTLD .id sesuai dengan peruntukannya masing-masing. Subdomain yang tersedia adalah .co.id (corporate, perusahaan), .net.id (network, jaringan atau ISP), .or.id (organization, organisasi lain-lain), go.id (government, lembaga pemerintahan), .ac.id (academy, lembaga pendidikan), dan .mil.id (military, lembaga militer). Belakangan ditambahkan pula subdomain .sch.id (school, sekolahan), .web.id (situs pribadi) dan .war.net.id (untuk Warnet).

Berbeda dengan pemilikan TLD global yang relatif bebas, maka IDNIC menetapkan aturan-aturan yang ketat untuk penggunaan domain berbasis Indonesia. Tujuannya selain untuk mencegah penyalahgunaan, juga agar setiap domain hanya digunakan oleh mereka yang betul-betul berhak.

Beberapa negara termasuk beruntung karena memiliki ccTLD yang mudah diasosiasikan dengan istilah atau terminologi tertentu. Ambil contoh Tuvalu, sebuah negeri mungil ditengah samudera Pasifik. TLD .tv milik negara ini laris manis dikalangan pengelola stasiun televisi. Tidak heran, bahkan stasiun TV Indonesia, RCTI sampai merasa perlu meninggalkan domain rcti.co.id untuk berpindah ke domain rcti.tv. Nasib serupa dialami oleh Micronesia Prancis (French Micronesia) dimana domain .fm milik negara ini kondang dikalangan pengelola stasiun-stasiun radio. Tentu saja negara-negara bersangkutan dapat meraup devisa yang lumayan dari hasil berjualan domain ini.

Bagaimana dengan Indonesia? Walaupun ccTLD .id milik Indonesia dapat dengan mudah diasosiasikan dengan "identifikasi" atau "identitas" -- yang pasti akan menarik perhatian mereka yang menginginkan domain yang unik-namun setidaknya hingga saat ini, IDNIC masih belum berniat untuk menjual domain berbasis Indonesia kepada pihak-pihak, baik perusahaaan, organisasi, atau perorangan yang tidak memiliki kaitan dengan Indonesia.

Cybersquatter dan Domain Pelesetan

Untuk memiliki sebuah domain, maka kita haruslah mendaftar pada badan/lembaga/perusahaan yang yang memiliki hak untuk menambahkan domain baru dibawah TLD yang sudah ada. Lembaga ini disebut dengan Registrar. Bergantung kepada jenis TLD yang kita inginkan, apakah global atau regional, kita bisa mendaftar kepada registrar yang sesuai. Registrar untuk TLD global ada cukup banyak dan mereka mematok harga yang cukup bervariasi, mulai dari dibawah USD 10 hingga yang termahal USD 35/domain/tahun, sedangkan TLD berbasis Indonesia sendiri dapat dibeli di situs IDNIC seharga Rp. 150.000,- /domain/tahun.

Proses registrasi akan memberikan akses ke control panel pada situs web registrar yang bersangkutan dimana pemilik domain dapat melakukan pengesetan lebih lanjut, terutama untuk mengaitkan domain miliknya dengan alamat IP host yang akan menggunakan domain tersebut.

Sepintas biaya yang harus dikeluarkan untuk sebuah domain relatif kecil, namun dalam kenyataannya hal yang sebaliknya bisa saja terjadi. Apa pasal? Sebagai suatu identitas di dunia maya, domain memiliki peran yang signifikan bagi pelaku bisnis. Setiap pemilik domain tentu berharap agar nama domain mereka berkorelasi dengan nama perusahaan atau produk yang hendak ditampilkan melalui media internet. Ini tentu tidak menjadi masalah apabila domain yang diincar tersebut memang belum ada yang memiliki. Tapi kalau sudah? Tentu hanya ada dua alternatif. Yang pertama, adalah mencari domain lain yang juga cocok (dan belum ada yang punya), dan alternatif kedua adalah dengan membeli domain tersebut dari pemiliknya, tentu saja dengan harga yang ia minta.

Kenyataan semacam ini membuat domain sering dimanfaatkan sebagai objek spekulasi yang menguntungkan. Para "spekulan domain" bekerja dengan modus membeli domain-domain tertentu untuk kemudian dianggurkan dengan harapan suatu saat ada pihak yang membutuhkan domain tersebut dan kemudian bersedia membeli dengan harga tinggi. Aktifitas ini dikenal sebagai cybersquatting, dan pelakunya biasa disebut cybersquatter.

Banyak cerita menarik yang berhubungan dengan aktifitas ini. Salah satu pihak yang pernah merasakan "dikerjai" cybersquatter adalah Digital Corp. Sebuah perusaan hardware ternama di AS. Bermula dari sebuah situs mesin pencari (search engine) yang dikembangkan oleh pihak digital. Entah karena masih percobaan atau kurang "pede" bersaing dengan situs mesin pencari lain yang sudah kondang, alamat situs mesin pencari-yang dinamai Altavista-tersebut hanya ditempatkan sebagai sebuah subdomain dari situs Digital. Belakangan ketika diluar dugaan mesin pencari ini menjadi aplikasi yang begitu populer, terbersit niat dikalangan para pengembangnya untuk membuatkan domain tersendiri untuk mesin pencari tersebut dengan domain altavista.com. Celakanya, domain tersebut ternyata sudah ada yang punya. Walhasil pihak Digital harus merogoh kocek hingga puluhan ribu USD untuk menebus domain ini dari tangan sang spekulan.

Peristiwa serupa dialami oleh Amien Rais. Ketua MPR-RI ini terpaksa urung menggunakan domain amienrais.com untuk situs pribadinya yang baru dibuka tahun 2002 lalu karena domain tersebut sudah keburu disambar orang lain. Entah berapa tebusan yang diminta oleh sipemilik domain atau mungkin pak Amien sendiri yang tidak mau repot sehingga ia lebih memilih menggunakan domain e-amienrais.com.

Kisah yang tak kalah serunya dialami oleh sebuah grup band kondang dari tanah air sekitar awal tahun 2002 lalu. Bermula ketika webmaster yang diserahi menjaga situsnya lupa meng-update domain yang sudah kadaluwarsa. Hal ini belakangan berakibat fatal karena domain yang sudah kadaluwarsa tersebut lantas diambil alih seorang cybersquatter asal Hongkong dan diarahkan ke … situs porno! Belakangan sang pemilik baru menawarkan untuk mengembalikan domain tersebut ke pemilik semula. Tentu saja tawaran ini tidak gratis. Tidak tanggung-tanggung ia memasang bandrol hingga USD 8000 untuk domain tersebut.

Tidak cuma kalangan bisnis dan selebritis (baik dari dunia hiburan maupun selebritis politik) yang dipusingkan oleh soal domain. Tidak kurang dari pengelola situs Gedung Putih (www.whitehouse.gov) juga direpotkan oleh hal yang sama. Persoalannya karena ada pihak tertentu yang membuka situs khusus dewasa dengan domain yang sama namun dibawah TLD berbeda dengan situs yang menampilkan salah satu simbol negara adikuasa tersebut.

Kasus serupa (tapi tak sama) juga pernah terjadi di Indonesia antara situs mustikaratu.com, situs resmi milik PT Mustika Ratu, sebuah perusahaan yang bergerak dibidang obat-obatan tradisional, dengan mustika-ratu.com yang dimiliki oleh pihak lain. Kasus ini bahkan bergulir hingga ke pengadilan dan konon tercatat sebagai kasus hukum pertama yang berkaitan dengan penggunaan domain di Indonesia.

Namun kasus pemelesetan domain yang paling fatal terjadi sekitar pertengahan tahun 2001 lampau, menimpa sebuah situs internet banking (i-banking) milik sebuah bank papan atas di Indonesia. Kala itu seorang hacker, juga dari Indonesia, membuka sejumlah situs dengan domain yang mirip dengan situs bank bersangkutan. Berikutnya, dengan menjiplak isi situs asli ke dalam situs yang menggunakan domain pelesetan tersebut, sang hacker berhasil menjaring ratusan nomor PIN milik nasabah bank tersebut yang keliru melakukan transaksi i-banking di situs yang menggunakan domain pelesetan miliknya. Para nasabah ini masuk ke situs pelesetan tersebut karena salah mengetik alamat situs bank yang dituju. Untungnya, sang hacker tidak berniat buruk. Konon tindakan itu hanya dilakukannya untuk kegiatan penelitian. Begitu pula file yang menyimpan ratusan data nasabah, termasuk nomor PIN, yang terjaring telah dimusnahkan dan tidak sampai disalahgunakan.

Peristiwa spekulasi domain maupun pemelesetan sebuah domain yang telah dikenal publik seharusnya tidak sampai menimpa pemilik situs web berbasis Indonesia apabila mereka menggunakan TLD regional Indonesia. Ini dikarenakan ketatnya prosedur pendaftaran domain berbasis Indonesia sehingga sangat kecil kemungkinan adanya penyalahgunaan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungawab. Tapi mungkin karena faktor gengsi atau dianggap lebih bonafid, sehingga banyak pihak yang memilih menggunakan domain global, dengan segala resiko dan konsekuensinya.
Domain name DTD (Domain Tingkat Dua) Indonesia:

.web.id, .co.id, .or.id, .go.id, .ac.id, .mil.id, .net.id, .sch.id, war.net.id.

Persyaratan Penggunaan dan Pendaftaran DTD Indonesia:

ac.id
* Untuk lembaga pendidikan minimal penyelenggara setara diploma I
* SK Depdikbud pendirian lembaga
* No Akta Pendirian / SK REKTOR (Pimpinan Lembaga)
* Surat pernunjukan/kuasa dari pejabat tertinggi lembaga pendidikan tentang pendaftar domain
* Fotokopi KTP/kartu identitas penerima kuasa.

co.id
* Untuk perusahaan Swasta yang memiliki Badan Hukum
* Fotokopi KTP Penanggung jawab
* NPWP
* SIUP / Akte Pendirian Perusahaan
* khusus untuk perusahaan, pastikan bahwa Anda memiliki nama perusahaan (harus disertai nomor NPWP atau SIUP) yang sama atau berhubungan dengan domain yang Anda pilih.
* Surat pendaftaran merk atau hak paten (bila ada).

go.id
* Untuk area pemerintahan seperti Instansi, Departemen, Badan, dll.
* Pendaftar bertindak atas nama badan/lembaga/institusi pemerintah dan termasuk dalam kategori departemen, non departemen, BUMN serta industri strategis.
* Surat Keputusan Kepala Institusi/ minimal pejabat eselon2 tentang pemilihan nama domain.
* Nama domain yang didaftarkan harus merupakan nama resmi lembaga, instansi, departemen, atau BUMN yang bersangkutan, yang berkaitan dengan pemerintah Indonesia.
* Struktur organisasi dari pemerintahan yang berkaitan dengan kantor tersebut akan digunakan sebagai landasan dalam menentukan nama serta susunan selanjutnya dari sub-domain.

mil.id
* Domain untuk TNI (Tentara Nasional Indonesia)
* Pendaftar bertindak atas nama TNI.
* Adanya Surat Keputusan tentang pemilihan nama domain.
* Nama domain yang didaftarkan harus merupakan nama resmi lembaga
* Struktur organisasi dari instasi akan digunakan sebagai landasan dalam menentukan nama serta susunan selanjutnya dari sub-domain.

net.id
* Untuk organisasi pemegang Ijin Penyelenggara jasa telekomunikasi (ISP, Telco, VSAT, Seluler dll.)
* Fotokopi KTP Penanggung jawab
* Ijin usaha telekomunikasi (ISP, Telco, VSAT, Seluler dll.) dari Pemerintah.

or.id
* Untuk Organisasi/ Yayasan/ Perkumpulan/ Komunitas
* Fotokopi KTP Penanggung jawab
* SK. Organisasi / Akte Yayasan / Akte Organisasi

sch.id
* Untuk Lembaga Pendidikan seperti SD, SMP, SMU, dan lainnya yang beroperasi sesuai dengan perundangan yang berlaku, termasuk yang bukan di bawah naungan Ditjen DikDasmen Depdikbud, seperti Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah, dan Aliyah
* Surat pengajuan resmi dari Kepala Sekolah yang bersangkutan (diatas kop surat, ditandatangani dan dibubuhi stempel sekolah ybs)
* Fotokopi KTP / kartu identitas dari kepala sekolah/kepala UPT/pejabat yang ditunjuk sebagai penanggung jawab

war.net.id
* Untuk usaha Warung Internet
* Fotokopi KTP Penanggung jawab
* SIUP / Ijin Mengadakan Keramaian (jika ada)

web.id
* Untuk organisasi umum diluar ac, co, go, net, or, sch, warnet.ID
* Fotokopi KTP Penanggung jawab
* Surat Keterangan organisasi

Jika data-data yang diberikan tidak akurat (bohong) maka penggunaan domain bisa ditinjau kembali (dicabut).

Harap pendaftar mencermati kriteria umum penamaan domain .id

  1. Ada kaitan jelas antara nama domain dengan nama organisasi yang didaftarkan.
  2. Tidak menggunakan nama yang menunjukkan nama geografis.
  3. Tidak melanggar HaKI.
  4. Tidak menggunakan kata-kata yang menimbulkan dampak SARA.
  5. Tidak menggunakan kata-kata yang melanggar norma-norma dan kaidah hukum dan agama yang berlaku di Indonesia.
  6. Nama domain terdiri dari Alphabet “A-Z”,”a-z”, angka “0-9″, dan karakter “-”. (RFC819)
  7. Nama domain selalu diawali dengan alphabet. (RFC819)
  8. Nama domain minimum dua karakter
  9. Panjang nama domain tidak lebih dari 26 karakter.
Harap pendaftar mencermati kriteria umum penamaan domain .id

* 1.Ada kaitan jelas antara nama domain dengan nama organisasi yang didaftarkan.
* 2.Tidak menggunakan nama yang menunjukkan nama geografis.
* 3.Tidak melanggar HaKI.
* 4.Tidak menggunakan kata-kata yang menimbulkan dampak SARA.
* 5.Tidak menggunakan kata-kata yang melanggar norma-norma dan kaidah hukum dan agama yang berlaku di Indonesia.
* 6.Nama domain terdiri dari Alphabet “A-Z”,”a-z”, angka “0-9″, dan karakter “-”. (RFC819)
* 7.Nama domain selalu diawali dengan alphabet. (RFC819)
* 8.Nama domain minimum dua karakter
* 9.Panjang nama domain tidak lebih dari 26 karakter

Banyak rekan - rekan kita (web developer dan web desainer) yang di indonesia yang mendambakan webhosting yang realiable dan bisa diandalkan. Adapun pada umumnya tuntutan mereka adalah mencari layanan webhosting yang baik, bisa dipercaya, serta terjangkau harganya. Tulisan ini saya buat guna mempermudah rekan - rekan sekalian untuk mencari webhosting yang baik tersebut.
Didalam memilih webhosting yang baik, ada beberapa syarat utama yang harus bisa dipenuhi, syarat tersebut adalah :
  1. Dukungan layanan yang baik dan selalu bisa dihubungi.
  2. Dukungan hardware dan jaringan yang baik.

Mengapa kita harus memilih webhosting yang memiliki dukungan layanan yang selalu bisa dihubungi? Hal ini sangat penting karena, misalnya pada suatu ketika anda membutuhkan bantuan guna mensetting sesuatu hal pada situs anda, anda pasti menghubungi dukungan layanan tersebut, walaupun misalnya ada beberapa hal yang bisa dilakukan melalui interface layanan kustomer yang pada umumnya disediakan oleh penyedia webhosting tersebut. Akan tetapi bukankah lebih menyenangkan jika yang menjawab pertanyaan anda adalah jawaban manusiawi?

Dukungan hardware dan jaringan yang baik? Hal ini juga penting, karena dengan dukungan hardware dan jaringan yang baik maka kemungkinan kegagalan pada situs anda akan sangat minim sekali. Adapun pilihan jaringan yang baik adalah yang sesuai dengan target pengunjung situs anda:

  • Jika pada umumnya target pengunjung adalah orang luar gunakanlah webhosting yang memiliki dukungan jaringan yang besar di luar negeri, sedangkan..
  • Jika target pengunjung adalah pengunjung dalam negeri maka usahakanlah anda memilih webhosting yang memiliki dukungan jaringan di IIX, adapun dalam pemilihan jaringan IIX usahakan memilih webhosting yang mempunyai server di dua simpul jaringan IIX, karena jaringan IIX kita sangat unik, terbagi atas 2 bagian, satu bagian telkom dan satu lagi bagian indosat, dan keduanya hingga pada saat ini belum bisa dikonekvitaskan secara langsung.
kami IndoGlobalWeb memberikan yang terbaik yang anda butuhkan, dengan layanan support 24 jam disertai dukungan hardware dan jaringan yang terbaik, kami menyediakan 2 server webhosting terbaik untuk anda, dengan layanan powerfull, 1 server di USA dan 1 server di Indonesia dengan koneksi IIX, silahkan buktikan dengan memanfaatkan jasa yang kami berikan

Senin, 03 November 2008

yang perlu diperhatikan antara lain :
1. tipe slot yang digunakan, AGP atau PCI-E, ini biasanya dapat dilihat dari mobo yang digunakan
2. chipset yang digunakan, kualitas vga chipset baru dapat lebih baik dari chipset lama meskipun memori VGA yang lama lebih besar
3. memori dari vga itu sendiri dibedakan ada yang 256 MB 64 bit atau 256 MB 128 bit
semakin besar kedua angka tersebut semakin baik.
4. perhatikan sistem pendinginan yang digunakan apakah butuh power tambahan tidak
untuk vga baru mungkin butuh PSU minim 400 W

gini aja cara bodohnya: ente liat vga-nya heatsink+kipasnya bagus ga? kalo dari pendinginnya bagus, nah berarti tu VGA kelas kenceng......

Kamis, 30 Oktober 2008

As losses return, Motorola delays its split

Motorola's profits from last quarter were short-lived, as the company once again reports losses for the third quarter.

And as the economy worsens, the company also said it will delay its split of the company in two.

On Thursday, Motorola reported a net loss of $397 million, or 18 cents a share. This is compared to a profit of about $60 million, or 3 cents a share, during the same quarter last year. Part of the loss is attributed to a net charge of 23 cents a share for restructuring the company.

Revenues for the quarter were down about 15 percent, to $7.48 billion. Motorola's struggling mobile-handset division continued to be a drag on the company. Handset shipments for the company were down about 32 percent during the quarter, to 25.4 million units.

As a result, the division reported a loss of $840 million, as sales declined 31 percent. The loss also included the restructuring charges.

The losses were in stark contrast to the surprise profits that Motorola reported for the second quarter of 2008. Through a series of cost-cutting measures, the company was able to post a profit of $4 million, or less than 1 cent a share, for the second quarter. But it appears that the positive results were short-lived.

In addition to cost cutting, Motorola is now trying to restructure itself to get back on track. In August, the company hired former Qualcomm executive Sanjay Jha to take over the new cell phone division.

Since coming on board, Jha has launched an initiative to reduce the number of operating systems that the company uses in its handsets. And he recently revealed company plans to use Google's Android operating system to power its midrange cell phones as of next year's holiday season.

As Motorola works through its internal structural problems, the economy has been worsening. And Jha said the company will delay splitting off its wireless business into a separate company.

The split, which was announced earlier this year, was expected to take place during the third quarter of 2009. The executive cited the declining economy as the major reason for the delay.

No revised timeline was given. That said, Motorola still expects to roll out the spinoff eventually. One company will handle all of Motorola's home and networks mobility businesses. And the other will be run the troubled handset business.

Motorola also revised its full-year earnings estimates. It now expects to see 2008 earnings of about 5 cents to 7 cents a share. This is about a penny lower from projections at the end of the second quarter.

Motorola has a tough road ahead of it. Not only is it facing stiff competition from handset market newcomers such as Apple, with its iPhone. But the company is trying to stage a turnaround just as consumer spending worldwide is expected to tighten.

The fact that cell phone penetration is more than 85 percent in the United States, Motorola's most significant market, doesn't help matters much, either.


Minggu, 19 Oktober 2008

Berikut tahapan2 sesuai dengan jenis kesalahan.

1. Memperbaiki Instalasi (Repair Install)

Jika Windows XP Anda rusak (corrupted) dimana Anda tidak mempunyai sistem operasi lain untuk booting,
Anda dapat melakukan perbaikan instalasi (Repair Install) yang bekerja sebagaimana setting (pengaturan)
yang awal.

- Pastikan Anda mempunyai kunci (key) Windows XP yang valid.
- Keseluruhan proses akan memakan waktu kurang lebih 1/2 atau 1 jam, tergantung spek komputer Anda.
- Jika Anda dimintai password administrator, sebaiknya Anda memilih opsi perbaikan (repair) yang kedua,
bukan yang pertama.
- Masukkan CD Windows XP Anda dan lakukan booting dari CD tersebut.
- Ketika sudah muncul opsi perbaikan kedua R=Repair, tekan tombol R
Ini akan memulai perbaikan.
- Tekan tombol F8 untuk menyetujui proses selanjutnya "I Agree at the Licensing Agreement"
- Tekan tombol R saat direktori tempat Windows XP Anda terinstal. Biasanya C:\WINDOWS
Selanjutnya akan dilakukan pengecekan drive C: dan mulai menyalin file-file.
Dan secara otomatis restart jika diperlukan. Biarkan CD Anda dalam drivenya.
- Berikutnya Anda akan melihat sebuah gambar "progress bar" yang merupakan bagian dari perbaikan,
dia nampak seperti instalasi XP normal biasanya, meliputi "Collecting Information, Dynamic Update,
Preparing Installation, Installing Windows, Finalizing Installation".
- Ketika ditanya, klik tombol Next
- Ketika ditanya untuk memasukkan kunci, masukkan kunci (key) Windows XP Anda yang valid.
- Normalnya Anda menginginkan tetap berada dalam nama Domain atau Workgroup yang sama.
- Komputer akan restart.
- Kemudian Anda akan mempunyai layar yang sama sebagaimana pengaktifan sistem ketika instalasi normal.
- Register jika Anda menginginkannya (biasanya tidak diperlukan).
- Selesai

Sekarang Anda bisa log in dengan account Anda yang sudah ada.


2. NTOSKRNL Rusak atau Hilang (Missing or Corrupt)

Jika Anda mendapati pesan error bahwa "NTOSKRNL not found" / NTOSKRNL tak ditemukan, lakukan:
- Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut.
- Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R.
- Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai.
- Biasanya #1
- Pindahlah ke drive CD Drive Anda berada.
- Tulis: CD i386
- Tulis: expand ntkrnlmp.ex_ C:\Windows\System32\ntoskrnl.exe
- Jika Windows XP Anda terinstal di tempat lain, maka ubahlah sesuai dengan lokasinya.
- Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT


3. HAL.DLL Rusak atau Hilang (Missing or Corrupt)

Jika Anda mendapatkan error berkenaan dengan rusak atau hilangnya file hal.dll, ada kemungkinan
file BOOT.INI mengalami salah konfigurasi (misconfigured).

- Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut.
- Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R.
- Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai.
- Biasanya #1
- Tulis: bootcfg /list
Menampilkan isi/masukan pada file BOOT.INI saat ini
- Tulis: bootcfg /rebuild
Memperbaiki konfigurasi dari file BOOT.INI
- Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT


4. Direktori \WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG rusak atau hilang

Jika Anda mendapatkan error dengan tulisan:

"Windows could not start because the following files is missing or corrupt
\WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG\SYSTEM or \WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG\SOFTWARE"

- Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut.
- Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R.
- Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai.
- Biasanya #1
- Masukkan password administrator jika diperlukan.
- Tulis: cd \windows\system32\config
- Berikutnya tergantung di bagian mana letak terjadinya kerusakan:
- Tulis: ren software software.rusak ATAU ren system system.rusak
- Berikutnya lagi juga tergantung di bagian mana letak terjadinya kerusakan:
- Tulis: copy \windows\repair\system
- Tulis: copy \windows\repair\software
- Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT


5. NTLDR atau NTDETECT.COM tak ditemukan (NTLDR or NTDETECT.COM Not Found)

Jika Anda mendapati error bahwa NTLDR tak ditemukan saat booting:

a. Untuk partisi tipe FAT
- Silakan Anda melakukan booting dari disket Win98 Anda dan salinlah file NTLDR atau NTDETECT.COM
dari direktori i386 ke drive induk/akar (root) C:\

b. Untuk partisi tipe NTFS
- Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut.
- Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R.
- Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai.
- Biasanya #1
- Masukkan password administrator jika diperlukan.
- Masukkan perintah berikut, dimana X: adalah alamat drive dari CD ROM Anda (Sesuaikan!).
- Tulis: COPY X:\i386\NTLDR C\:
- Tulis: COPY X:\i386\NTDETECT.COM C:\
- Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT
Ikuti langkah-langkah berikut:

1.Buka notepad.exe, ketik “del c:\windows\prefetch\ntosboot-*.* /q” (tanpa tanda petik) dan save as “ntosboot.bat” pada c:\

2.Pada Menu Start pilih “Run…” & ketik “gpedit.msc”.

3.Double klik “Windows Settings” dibawah “Computer Configuration” dan double klik lagi pada “Shutdown” di sebelah kanan jendela.

4.Pada jendela baru, klik “add”, “Browse”, cari file “ntosboot.bat” tadi & klik “Open”.

5.Klik “OK”, “Apply” & “OK” sekali lagi untuk keluar.

6.Dari Menu Start, pilih “Run…” & ketik “devmgmt.msc”.

7.Double klik pada “IDE ATA/ATAPI controllers”

8.Klik kanan pada “Primary IDE Channel” dan pilih “Properties”.

9.Pilih tab “Advanced Settings” lihat pada Device 1 yang tidak diwarnai abu-abu “device type’nya pilih ‘none’ bukan ‘autodetect’ & klik “OK”.

10.Klik kanan pada “Secondary IDE channel”, pilih “Properties” dan ulangi langkah nomer 9.

11.Reboot komputermu
cara menggunakan Hp sebagai modem

1. hubungkan hp dengan komputer kalau pake kabel data pastikan drivernya telah terinstall dengan benar

2. pada komputer di bagian control panel klik icon "phone and modem option"


3. akan keluar kotak dialog yang meminta bos untuk memasukan data mengenai informasi lokasi.biasanya masukan aja county INDONESIA.Trus klik KLIK BUTTON pulse dialing


4. pilih tab modem yang akan digunakan kalau pakai kebel data dan instalasi driver sukses maka akan ada di list modem.


5. pilih tab ADVANCED kemudian isikan command berikut (tergantung kartu yang dipakai) : AT+CGDCONT=1,"IP","axis" (iNI untuk kartu axis)
ketik tombol ok

6. balik lagi ke control panel, klik icon "network connection"

7. pilih "create a new connection" kemudian akan muncul wizard untuk mengatur koneksi internet dan klik tombol NEXT


8. pilih "connect to the internet" lalu klik NEXT


9. pilih "SETUP MY CONNENTION MANUALLY" lalu klik NEXT


10. pilih "CONNECT USING A DIAL UP MODEM" klik NEXT


11. pilih modem yang akan digunakan sesuai dengan hp kamu


12. masukan ISP Name. bebas aja bos isinya


13. isikan nomor *99***1# klik NEXT


14. isikan user name AXIS dan passworsd 123456

Selasa, 01 Juli 2008

Anda pasti sudah familiar dengan istilah Upgrade bukan?ya, meningkatkan kinerja suatu komponen atau sistem menjadi lebih tinggi. Seperti istilah Upgrade Handphone, Komputer, Notebook dsb. Disini kita akan mencoba membahas tentang Upgrade Notebook. Dimana kita akan membuat Notebook menjadi lebih cepat dan lebih hebat. Berikut inilah komponen-komponen yang bisa di Upgrade dan cara melakukan Upgrade.
Seperti halnya sebuah komputer PC yang dirakit sesuai spesifikasi yang diinginkan oleh seorang user berdasarkakan kebutuhannya, maka pada sebuah Notebook juga telah ada yang bisa demikian. seperti Notebook BYON contohnya. Notebook ini mudah dipersonalisasi dan dispesifikasi berdasarkan kebutuhan penggunanya. Berbeda dengan Notebook merk lain, maka Notebook ini juga bisa di Upgrade sesuai dengan komponen yang diinginkan oleh penggunanya. Seorang user tinggal membeli komponen-komponen yang ingin di-Upgrade, pasang, dan jadi deh. Tapi tidak semua produsen Notebook yang mempermudah konsumennya untuk melakukan Upgrade sendiri. Berbagai alasan kenapa produsen mempersulit hal tersebut. Yang menjadi dasar kekhawatiran mereka adalah mesalah kerusakan Hardware. Selain itu kemungkinan pemilik Notebook akan merasa dirugikan dengan masalah garansi bila kerusakan pada Hardware itu terjadi.
Sekarang timbul pertanyaan, apa saja sih yang bisa di-upgrade dari sebuah Notebook? apakah sama dengan apa yang bisa dilakukan pada sebuah PC yang bisa melakukan Upgrade pada setiap komponennya?
Biasanya seseorang akan melakukan Upgrade terhadap Harddisk, memori, kartu grafis, dan prosessor. Selain itu tak jarang orang yang juga melakukan Upgrade pada soundcard, monitor, power supply, bahkan juga motherboard. Dimana dengan malakukan penambahan kemampuan pada komponen-komponen tersebut bisa membuat kinerja suatu PC menjadi lebih cepat.
Akan tetapi tidak demikian halnya dengan Notebook. Komponen-komponen yang bisa di-Upgrade pada sebuah Notebook sangat terbatas, selain karana hangusnya garansi juga karena memang tidak mungkin dilakukan. Paling-paling, komponen yang bisa di-Upgrade pada sebuah Notebook hanya memori, harddisk, dan prosessor.

HARDDISK
Hal pertama yang harus dilakukan adalah back-up data dari Harddisk lama. Kalau sudah, bukalah panel belakang Notebook. Kalau posisi Harddisk sudah ditemukan, gunakan obeng untuk mencopot panel yang menutupi Hrddisk. Dengan perlahan, cabut Hardisk lama dan dengan hati-hati pasang Harddisk baru. Pasang lagi semua panel pada tempatnya.
Ada sebuah paket Upgrade Harddisk notebook yang memungkinkan pengguna melakukan klon terhadap Harddisk lama. Dengan demikian, sistem operasi, program-program, berikut data tidak perlu di-update. Semauanya akan disalin persis dari Harddisk lama ke Harddisk baru.

MEMORI
Perhatikan berapa clock yang bisa diterima notebook. Kalau notebook cuma bisa menerima memori 333MHz misalnya, panambahan memori 400MHz akan mubazir. Karena memori itu akan tetap bekerja pada 333MHZ.
Slot memori pada notebook biasanya ada dua. Bisa jadi yang satu sudah berisi memori standard, satunya masih kosong. Di slot yang masih kosong itulah memori baru dicolok. Kalau dua-duanya terisi, berarti salah satu memori standard harus dikorbankan. Biasanya, upgrade memori ini mudah. Pembuat notebook sudah membuatkan “pintu”khusus untuk mengakses slot memori. Kalau di notebook yang hendak di-upgrade kebetulan punya pintu itu, tinggal buka pintunya dan tampaklah slot memori. Kalau tidak ada, ambil obeng lagi, buka panel penutup, dan cari slot memori. Kadang-kadang, lokasi slot memori ini ada ditempat yang cukup rawan. Kalau sudah begitu, lebih baik minta tolong kepada pusat servis notebook saja. Kalau slot memori sudah kosong, tinggal pasang memori baru disitu. Pastikan posisi memori sudah benar dan dengan memperhatikan lekukan kecil pada keping memori. Ketika ujung-ujung konektor sudah pada tempatnya, dengan hati-hati tekan memori agar terpasang sempurna

PROSESOR
Upgrade prosesor sedikit rumit dan berisiko. Coba buka panel belakang notebook. Kalau prosesor sudah ditemukan disitu, panel yang harus dibuka adalah panel keyboard. Nah, ini yang sedikit repot. Carilah baut-baut yang digunakan untuk melepas panel keyboard. Ketika semua baut sudah dicopot, balik notebook. Dengan menggunakan obeng minus, dengan hati-hati congkel keyboard keluar. Hati-hati jangan sampai kabel penghubung keyboard purus.
Carilah prosesor. Biasanya prosesor ditutupi heatsink. Lepas semua beut pada heatsinks sehingga tampaklah si prosesor. Copot prosesor itu dengan hati-hati kemudian pasang yang baru. Pastikan posisinya benar dengan memperhatikan lokasi pin yang kosong pada prosesor. Kalau sudah, pasang lagi heatsink, keyboard, dan baut-baut dipanel belakang notebook. Nyalakan kembali notebook dengan memasukkan DVD(atauCD) sistem operasi.

Anda pernah dengar kan kalo PC tanpa UPS akan lebih rentan terkena bad sector pada Harddisk?semua pasti pernah dengar, bahkan sampai sekarang mitos tersebut masih menjadi momok bagi pengguna PC yang tanpa menggunakan UPS. Apa sebab?karena apabila tiba-tiba listrik padam mendadak, tanpa UPS maka PC dekstop akan tidak berdaya dan serta merta ikut mati. Beberapa berpendapat, listrik yang mati mendadak, atau dalam hal ini jika PC dimatikan secara paksa (mencabut kabel power pada PSU) dapat menyebabkan timbulnya bad sector.
Saran ini benar sekali untuk jenis Harddisk yang zaman dulu sekali. Ketika head harddisk masih disarankan untuk diposisikan dalam kondisi park saat PC dimatikan. Tetapi tidak untuk jenis Harddisk zaman sekarang, produksi pada kurun waktu dekade ini.
Head actuator pada harddisk terkini digerakkan dengan voice coil actuator. Secara otomatis, head actuator akan secara otomatis memposisikan diri seketika ke posisi aman jika catuan daya ke harddisk terputus. Jadi untuk harddisk dengan voice coil actuator, resiko untuk hal ini sangat minim. Berbeda dengan harddisk zaman dulu yang masih digerakkan dengan stepper motor yang masih tergantung pada fungsi mekanis. catuan daya ke hardisk yang terputus secara mendadak dapat saja membuat head terhenti diposisi yang tidak aman. Itu sebabnya harddisk terdahulu diposisikan dalam kondisi park.



Pada perangkat lunak iTunes dari Apple, ada dua pilihan format file saat orang mendigitalkan CD audio. Kedua pilihan itu adalah MP3 dan AAC (buakan Ayat-Ayat Cinta lho). Yang jadi pertanyaan format apa yang sebaiknya dipilaih? Jawabannya terserah saja. Yang perlu diketahui adalah perbedaan diantara keduanya.
MP3 harusnya tidak asing lagi bagi para pegguna komputer. Inilah format audio yang paling populer didunia komputer karena kompatibel dengan berbagai aplikasi, baik aplikasi komputer maupun aplikasi di internet. Bahkan, format ini sudah bisa diputar oleh berbagai pemutar VCD, DVD, atau Compo.
Lain halnya dengan AAC. Barangkali, banyak yang belum kenal dengan format ini. AAC merupakan kependekan dari Advanced Audio Coding. Apa bedanya dengan MP3?
Anggaplah ada sebuah CD audio hendak didigitalkan dengan iTunes. Dengan CD audio yang sama artinya sumber yang sama kualitas file AAC bisa lebih baik daripada file MP3 meskipun keduanya diatur pada bit rate yang sama. Malahan, bisa saja kualitas file AAC pada bit rate yang rendah terdengar lebih baik ketimbang file MP3 dengan bit rate yang lebih tinggi. Misalnya begini. Ada file AAC dengan bit rate 128 Kb/detik dan file MP3 dengan bit rate 160 Kb/detik. Meskipun bit rate AAC lebih rendah, tapi kualitas suara file AAC bisa sama bahkan lebuh baik ketimbang file MP3. Keuntungan lain, karena bit rate yang kecil, ukuran file pun jadi lebih kecil.